Peristiwa Langit memang sangat menarik untuk disimak. Banyak
kejadian spektakuler di antariksa yang sangat
disayangkan kalau terlewatkan.
Melalui perhitungan astronomi oleh para ahli, sepanjang
tahun 2017 ini akan terjadi fenomena antariksa
yang menakjubkan.
Berikut ini 7 fenomena antariksa yang akan terjadi selama
tahun 2017.
1. Komet 45P/HMP, (11
Februari)
Setelah mengitari Matahari Desember silam, Komet bernama
lengkap 45P/Honda-Mrkos-Pajdusakova itu akan melakukan perjalanan panjang
kembali ke bagian terluar sistem tata surya. Pada 11 Februari 45P/HMP akan
melewati Bumi dalam jarak terdekat, yakni 12 juta kilometer. Komet ini
tergolong kecil dengan diameter sekitar 1,6 kilometer.
2. Gerhana Bulan
Penumbra, (12 Februari)
Pada malam yang sama penduduk di Sumatera, Jawa dan
Kalimantan juga bisa menyimak gerhana bulan penumbra. Fenomena ini terjadi
ketika Bulan tertutup bayangan terluar Bumi. Namun sifatnya yang hampir tak
kasat mata, membuat fenomena ini hanya bisa diamati lewat lensa teropong.
3. Oposisi Jupiter, (8
April)
Pada awal April Jupiter akan berada dalam jarak terdekat
dengan Bumi dan tampil dalam pendar cahaya paling cemerlang sepanjang malam. Di
Indonesia penampakan Jupiter akan muncul pada pukul 18:22 WIB dan mencapai
titik kulminasi sesaat sebelum tengah malam. Komposisi awan Jupiter juga bisa diamati
dengan teleskop berukuran sedang.
4. Oposisi Saturnus, (15
Juni)
Serupa Jupiter, pada pertengahan Juni planet Saturnus akan
berada dalam jarak terdekat dari Bumi dan sepenuhnya bersimbah cahaya Matahari.
Penampakan planet bercincin ini bisa disimak dengan mata telanjang dan terlihat
sepanjang malam. Namun untuk melihat cincin dan bulan Saturnus diperlukan
sebuah teleksop berukuran sedang.
5. Gerhana Bulan
Parsial, (7/8 Agustus)
Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika sebagian satelit Bumi
tersebut melintasi bayangan paling gelap Bumi atau Umbra. Di Indonesia fenomena
ini bisa disimak pada 7 Agustus sejak pukul 22:50 WIB dan berakhir dua jam
kemudian 8 Agustus dinihari. Selama gerhana, bayangan Bumi akan menutupi
separuh wajah bulan.
6. Konjungsi Venus dan
Jupiter, (13 November)
Konjungsi planet kali ini menghadirkan fenomena spektakuler
di mana planet Venus dan Jupiter akan tampil bersamaan. Jarak keduanya jika
dilihat dari Bumi sangat dekat, yakni hanya terpisah jarak 0.3 derajat.
Kedudukan segaris atau konjungsi Venus dan Jupiter bisa dilihat di langit timur
sesaat sebelum Matahari terbit.
7. Hujan Meteor Geminid,
( 13/14 Desember)
Geminid sering disebut sebagai rajanya hujan meteor lantaran
mampu memproduksi hingga 120 meteor per jam. Batuan antariksa itu berasal dari
debu asteroid 3200 Phaethon yang ditemukan tahun 1982 silam. Hujan Geminid
mencapai puncaknya pada tanggal 13/14 Desember dan bisa diamati di Indonesia di
rasi bintang Gemini.
Uraian secara lengkap mengenai geminid ini bias dilihat di wikipedia
Untuk rangkuman fenomena hujan geminid secara rinci bias disimak
di langit
selatan.com
Sumber
0 Response to "7 Fenomena Antariksa Selama 2017"
Post a Comment